فقال تعالى
اعوذ بالله من الشيطان الرجيم
اعوذ بالله من الشيطان الرجيم
وما محمد الا رسول قد خلت من قبله الرسل
( 144 : 3\ال عمران)
اي انه صلى الله عليه وسلم رسول من رسل الله
وانه صلى الله عليه وسلم نبي من انبياء الله
Mungkin kita sering atau paling tidak pernah mengucapkan/menulis kalimat:
1. NABIKU Muhammad SAW
2. RASULKU Muhammad SAW
Atau kita pernah ditanya:
1. Siapa NABIMU?
2. Siapa RASULMU?
--------------------------------------------
NABI (نبي)= Pembawa Kabar Berita
RASUL (رسول)= Pesuruh/Utusan
--------------------------------------------
Mari kita merenung/Berfikir !
Ketika kita menulis/mengucapkan frase SEKRETARISKU, maka maksudnya adalah orang yang dibayar untuk membantu urusan pekerjaanku di kantor.
dan ketika kita menulis/mengucapkan frase PEMBANTUKU, maka maksudnya adalah orang yang dibayar untuk membantu urusan pekerjaanku di rumah.
Level keduanya (Sekretrisku dan Pembantuku) ada di bawahku pastinya.
Maka ketika ketika kita menuliskan/mengucapkan :
Nabiku (Nabimu/Nabi kami/Nabi kita) Muhammad SAW ?
Rasulku (Rasulmu/Rasul kami/Rasul kita) Muhammad SAW ?
secara tidak sadar kita telah memposisikan Nabi Muhammad SAW sebagai seseorang yang ada di bawah kita, naudzu billah min dzaalik.
-o-
1. NABIKU = Pembawa beritaku
2. RASULKU = Utusanku/Pesuruhku
Termasuk juga penulisan/pengucapan:
NABI KITA (نبينا), RASUL KITA (رسولنا), NABIMU (نبيك), RASULMU (رسولك).
Dan mulai sekarang mari kita tulis dan ucapkan yang pasti benarnya, yakni:
1. NABIYULLAH (NABI ALLAH) Muhammad SAW
2. RASULULLAH (RASUL ALLAH) Muhammad SAW
Allah berfirman:
Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasul, sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang rasul. (QS. Ali-Imran, 3: 144)
Maksudnya adalah bahwa Muhammad itu semata seorang Rasul Allah (Rasulullah), yakni utusan Allah, dan seorang Nabi Allah (Nabiyullah), yakni pembawa berita/pesan dari Allah. Hal ini sebagaimana firman Allah:
Artinya: Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. (QS. Al-Ahzaam, 33: 40)
والحمد لله والله أعلم بالصواب
-o-
Artikel selanjutnya >>
Memahami "Nabiku" & "Nabimu" (dalam Proses)
Artikel selanjutnya >>
Memahami "Nabiku" & "Nabimu" (dalam Proses)
Mari jadi yang pertama untuk berkomentar di posting ini!
Posting Komentar